Senin, 07 Mei 2012

KUDUS DALAM CATATAN -8 [mistisme dan beragam keyakinan]


Di kudus terdapat dua pusara orang wali, yaitu sunan kudus dan sunan muria. Dengan keberadaan makam beliau dikota ini, kudus menjadi salah satu tempat berkumpulnya beragam aliran dan keyakinan agama islam. Baik itu dari ahlus sunnah sendiri, LDI, qadari dan aliran lainnya. Keragaman ini memberikan saya sebuah pembelajaran dan pengalaman tentang masalah keyakinan dan mistisme. Pertama yang akan saya ceritakan adalah masalah keyakinan yang beragam yang terjadi di kudus.
Setiap harinya kudus selau ramai oleh peziarah. Tak kurang dari seribu orang tiap harinya memadati arela pemakaman dan masjid menara, lain halnya kala waktu libur sekolah dan hari hari keagamaan, dijamin kudus akan super ramai oleh peziarah yang berkunjung. Berasal dari tempat yang berbeda, sudah barang tentu mereka membawa juga adat, bahasa dan keyakinan daerah asalnya. Contohnya, peziarah madura adalah kelompok peziarah yang paling ribut dan ramai ketika tiba di kudus. Karena karakter daerah asal mereka yang serba keras, membuat mereka juga selalu terlihat tempramental ketika berbicara dan bersikap. Keyakinan yang dibawa sudah tentu aliran yang banyak diajarkan oleh kyai kyai salaf yaitu ahlus sunnah wal jama’ah (NU), karena memang kebanyakan kyai salaf berdiam dan berasal dari tanah madura. Al maughfurlah kyai kholil bangkalan contohnya. Ada juga, pernah suatu saat saya melihat ada kelompok yang memiliki kebiasaan aneh dan diluar pengetahuan saya selama ini. Mereka berdoa di makam layaknya tari leak yang ada di bali, tapi dengan lagu wirid jawa. terutama ketika sampai pada kalimat la ilaha illa allah. Terdengar sangat lucu sekali bagi orang yang baru mendengkannya pertama kali seperti saya ini. Kalau masalah kunnut dan tidak kunnut pada shalat subuh adalah merupakan hal yang tiap hari dapat ditemui disini. Ada jug kelompok yang memakai pakaian serba putih, gamis putih dengan celana yang putih juga, kopyah putih yang dililit dengan sorban putih, dua sorban putih lagi yang salah satunya di lilitkan di bagian leher dan yang satunya lagi sebagain alas dahi kala sujud, ditambah tasbih besar panjang yang selalu mereka putar. Mereka selalu mengadakan jama’ah sama, sendiri dengan imam yang sama pula, tak peduli ada atau tidak adanya jama’ah lain yang sedang shalat disekitarnya. apa anggapan dibenak mereka sehingga mereka bersikap begitu, wallahu a’lam bis shawab……
Ada banyak keragaman keyakinan aliran islam yang saya temui disini, tapi, karena otak saya tidak se encer dan secerdas imam syafi’I maka memori dan ingatan saya akan hal itu banyak yang hilang. Tapi, pluralisme aliran dan menghargai antar keyakinan yang sering saya dengar waktu di pesantren dulu, baru saya temui faktanya dan mempraktekkannya di kudus ini. Berbeda dalam masalah furu’ (cabang)  memang tidak perlu diperdebatkan dan menjadi alasan pertikaian, tapi dalam masalah ushul (inti) seperti allah itu satu, nabi Muhammad adalah nabi terakhir dan utusan allah haruslah satu, tidak boleh berbeda. Begitu kata kyai dulu.
Berikutnya yang saya ingin bagi adalah masalh mistisme yang terjadi di kudus, terutama di makam sunan dan masjid menara. Saya selalu tertarik untuk meneliti dan melihat keyakinan mistisme yang kerap terjadi yang dilakukan oleh para peziarah ataupun penduduk setempat tiap harinya. Mengapa? Karena mistisme semacam ini memberikan saya sebuah pengalaman unik tentang hubungan dunia nyata dengan dunia ghaib dan hubungan manusia dengan makhluk halus berupa roh serta jin jin penunggu makam dan menara kudus.
Berikutnya adalah masalah mistisme. Banyak sekali kegiatan kegiatan rutin dan prilaku setiap orang yang ziarah ke kota ini yang membuat saya heran dan berpikir akan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan macam itu. Saya akan ceritakan satu persatu hal hal aneh tentang mistisme kota ini. Pertama dari kebiasaan peziarah menyentuh bagian atas setiap gapura yang dilewatinya, setelah saya tanya tanya, ternyata hal tersebut diyakini dapat melancarkan rizki dan tercapainya cita cita orang yang menyentuhnya. Akibatnya, saat makam dipenuhi oleh para peziarah, jalanpun akan mengalami macet yang luar biasa parah disebabkan orang yang sibuk untuk menyentuh gapura demi hal yang diyakininya tersebut. Selanjutnya, gapura luar yang terletak di masjid menara merupakan gapura yang usianya sama dengan menara kudus senidri. Tempatnya pun berdampingan, gapura tua besar ini berada disebelah utara menara kudus. Diantara dua bangunan tua ini terdapat serambi masjid dan sebuah jalan yang menuju ke makam. Diserambi inilah keanehan tentang mistisme berikutnya sering saya jumpai. serambi masjid ini selalu diduduki oleh orang, setiap harinya. Karena hanya ada satu titik yang diyakini sebagai tempat keramat yaitu pas ditengah serambi, lurus antara gapura dan menara. Maka, hanya dapat diduduki oleh satu orang saja. orang pun rela menunggu berjam jam demi biasa duduk dan berdoa di satu tempat ini. Tidak banyak orang yang tahu mengenai rahasia tempat ini termasuk saya. Sampai sekarangpun saya masih belum mengetahui apa rahasia tempat itu dan apa manfaatnya kita duduk berdoa disitu. Sekali duduk ditempat itu seseorang akan tengggelam dalam kekhusyu’an selama berjam jam. Wallahu a’lam…
Selanjutnya adalah kebiasaan yang mengandung unsur mistisme yang kental yang dilakukan oleh pengurus, takmir makam mbah sunan dan masjid menara kudus. Ta’mir yang mengurusi semua masalah masjid menara bukanlah sembarang orang, dia harus berasal dari keturunan orang yang menjadi takmir pertama msjid menara kudus. Jadi, ta’mir yang masih ada saat ini mempunyai orang tua dan mbah yang dulunya adalah ta’mir masjid menara pula. Yang kedua adalah ketika bulan syura, dibulan inilah semua benda benda yang dianggap keramat dimandikan dan dibersihkan dengan asap dupa. Kain kain kafan yang menghiasi makam diganti dengan kain yang baru. Lalu bagaimana dengan kain kain yang lama?  Jangan menyangka semua itu dibuang !. saat  pemasangan kain baru saja sudah banyak orang orang yang memesan kain itu ketika diganti tahun depan. Bahkan, untuk kain yang dipakai di sekeliling pusara mbah sunan bisa laku sampai puluhan juta rupiah, apalagi yang ada di nisan mbah sunan. Kebanyakan kain kain itu dipesan oleh kyai kyai sepuh kudus maupun yang berasal dari luar kudus.
Masih banyak kisah kisah mistis lainnya yang tidak bisa saya ceritakan. Kalau ditanya mengapa? Jawabannya adalah saya ingin anda datang dan merasakannya sendiri. Dengan begitu pengalaman hidup akan semakin berwarna. Kalau saya ceritakan semuanya dengan lengkap, saya takut anda hanya diam, duduk menikmati cerita saya tanpa ada keinginan untuk pergi dan melihat sendiri apa apa yang saya ceritakan. Oleh karena itulah saya ceritakan sedikit saja tentang pengalaman pengalaman saya, dengan harapan dapat menyentuh sendi sendi rasa penasaran anda untuk terjun sendiri menyaksikan apa yang telah saya saksikan.

terima kasih..

BONDOWOSO, 12022012


         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar