Senin, 14 Mei 2012

KUDUS DALAM CATATAN -habis [tapak kenang di akhir perjalanan]



buronan damaran
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap permulaan pasti ada akhir yang akan menjadi kenangan. Dan kudus adalah salah satu kenangan terindah yang tidak bisa saya dapatkan di tempat tempat lainnya. Di kota inilah saya melatih kedewasaan dan tanggung jawab. Mencoba memperbaiki diri yang selama ini dikuasai nafsu dan ego diri, mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih berguna bagi sesama dan lebih baik dari sebelumnya. Syukur yang tak terhingga saya panjatkan kepada allah subhanahu wa ta’ala yang telah menempatkan jiwa labil muda saya di tempat yang dirahmatinya ini, di tempat yang di penuhi oleh orang orang hebat, di tempat yang sungguh sangat menakjubkan.
Sungguh sangat beruntung saya memiliki orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dorongan dan dukungan semangat maupun moral kepada saya. Kepada kedua Orang tua yang berpandangan jauh kedepan, yang lebih berangan anaknya menjadi seorang yang bertaqwa daripada menjadi seorang yang bahagia di dunia dengan harta dan kekayaan, saya ucapkan terima kasih dan semoga kalian diberikan umur yang barokah oleh allah subhanahu wa ta’ala.
Menghabiskan hari hari di kota kudus seakan memberikan pelajaran kepada saya tentang berbagai hal di tiap detiknya. Namun hanya sedikit yang bisa saya ambil dan saya jadikan hikmah kehidupan, sungguh betapa rugi dan goblok saya ini. Tapi tak apalah, semoga pengalaman dan pelajaran yang sedikit ini bermanfaat bagi kalian semua. Dan satu yang saya harapkan, ambillah sebanyak banyaknya ilmu dan hikmah yang akan kalian dapatkan setiap hari apabila kalian mendapat kesempatan untuk menikmati dan tinggal di kota ini. Sungguh merupakan penyesalan yang amat teramat dalam akan dirasakan apabila kalian hanya pulang dengan hanya membawa hafalan al qur’an tanpa tahu dan merasakan tentang adat adat atau fakta fakta unik yang dimiliki oleh kota menawan ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh ustadz, guru dan teman teman yang telah mewarnai hari hari saya di kota ini. Kepada kang mubarok, kang mayong, kang musta’in, ustadz ali, kang ahmad, kang faisol, kang soheh, kang zein, kang evan, kang mujib, kang syarip, izzud dan seluruh santri pondok pesantren mazro’atul ulum damaran. Kepada bu nyai, semoga allah memanjangkan umur beliau. Kepada seluruh orang orang yang pernah saya temui. Kepada seluruh ta’mir masjid menara kudus, bu’ borju yang berkat kossan murahnya saya dapat hidup hemat di kota kudus. Dan semua yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.
Kepada al mukarrom mbah sya’roni yang telah memberikan saya hal baru setiap mengikuti pengajian beliau. Jazakumullah ahsanal jaza’…..
Kepada para sesepuh kudus yang telah kembali ke haribaan allah subhanahu wa ta’ala. Almarhum al maghfurlah mbah arwani, almarhum al mahgfurlah mbah turaihan, almarhum al maghfurlah mbah fauzan, almarhum ala mahgfurlah mbah nur muttaqin, almarhum al mahgfurlah mbah sholeh, almarhum al maghfurlah mbah qodir, almarhum almaghfurlah mbah hisyam dan semua arwah almarhumin kyai kudus, qaddasa allahu ruhakum jami’an…
Dan tak lupa, semoga barokah dan karomah kanjeng mbah sunan kudus, kanjeng mbah sunan muria dan kanjeng mbah sunan kalijaga selalu menemani langkah langkah dan tapak saya menuju rahmat tuhan.
Dan terakhir, Semoga apa yang saya dapatkan dan apa yang saya pelajari di kota ini bermanfaat bagi nusa, Negara, dan agama. Dan semoga pengalaman dan semangat menghafal yang telah saya tunjukkan terwarisi kepada adik adik kelas saya dan semua orang yang telah membaca serta mengetahui kisah kisah saya, agar nantinya mempunyai keinginan untuk juga ikut andil dalam menjaga kemurnian kitab suci al qur’an dan mengamalkan apa yang telah terkandung di dalamnya. Karena dengan itu, saya yakin generasi generasi muda islam mendatang akan dapat mengembalikan islam ke masa masa keemasaanya dulu.

Sekian dan terima kasih………..

BONDOWOSO, 07052012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar