BONDOWOSO |
Baru baru ini saya menyadari bahwa kota saya adalah salah satu
kota terindah di dunia. Bondowoso adalah sebuah kota kecil di ujung timur pulau
jawa, satu satunya kota tapal kuda yang tidak memiliki garis pantai layaknya kota
tapal kuda lainnya dan sebuah kota yang masih tetap istiqamah menjaga kelestarian
dan kerindangan alamnya.
Saya tidak lantas menulis hal demikian hanya karena Bondowoso
adalah kota kelahiran saya, tapi dengan beberapa pengamatan lapangan, tes uji dan
lintas poling yang sudah saya lakukan saya berani mengatakan bahwa Bondowoso adalah
salah satu kota di dunia yang keindahannya masih belum terjamah banyak orang.
Disini saya berbicara masalah potensi alam dan keragaman kebudayaan, bukan berbicara
masalah kepemerintahan, infrastuktur atau tetek bengek yang berkaitan dengan perpolitikan
kota ini. Mengapa ?, karena saya yakin kota ini akan jauh tertinggal bahkan dari
kota kota tetangga (tidak usah jauh jauh membandingkan dengan kota besar semisal
surabaya dan jakarta) seperti Jember, Situbondo dan Banyuwangi untuk masalah seperti
itu. Tapi, keterketinggalan Bondowoso dalam hal tersebut nantinya akan memberikan
nilai plus tersendiri bagi kota eksotis ini.
Sejak masa masa kecil dulu, saya
sudah akrab dengan pemberitaan mengenai sebuah tempat yang mana seluruh manusia
didunia ini ingin menempatinya nanti di akhirat. Sebuah tempat yang ditumbuhi
oleh pepohonan rindang dengan berbagai macam pohon buah yang tumbuh terbalik,
yang memanjakan para penghuninya untuk terus menikmati buahnya. Sebuah tempat
yang di aliri oleh sungai sungai jernih nan deras, sungai susu dengan
pesonanya, sungai madu dengan kemanisannya dan sungai khamar dengan segala
sihirnya yang membuat penghuni tempat itu tergerak untuk menceburkan diri dan
meminum sepuas puasnya. Sebuah tempat dimana hewan hewan menjadi akrab dan
bersahabat dengan manusia. Da benar,, tempat itu adalah surga. Sebuah tempat
yang allah janjikan bagi hamba hambanya yang beriman dan beramal shalih.
Disamping cerita cerita menarik
dan menakjubkan tentang surga, saya juga kerap diceritai tentang keadaan yang
menyeramkan tentang neraka. Sebuah tempat
ada dimana penghuninya tak akan menemukan rerindangan pohon pohon hijau,
sebuah tempat dimana manusi akan kesulitan bahkan hanya untuk masalah bernafas
saja. Sebuah tempat dimana air air jernih tak lagi dapat dirasakan. Yang ada
hanyalah api yang berkobar dengan dahsyatnya. Sebuah tempat yang akan menjadi
balasan bagi mereka yang menghabiskan masa hidupnya di dunia dengan kemaksiatan
dan kedurhakaan kepada allah swt.
Terletak di tengah tengah antara gunung dan bukit yang
menjulang tinggi menjadikan kota ini sejuk dan memiliki udara yang masih bersih
dan segar. Karena suasana dan keadaan seperti itulah, kicauan burung burung kerap
terdengar di pagi hari, satu momen di pagi hari yang jarang ditemui di kota kota
besar yang sudah dipenuhi polusi. Disamping itu semua, di Bondowoso masih banyak
ditemukan hutan hutan rimba yang belum terjamah manusia, yang oleh orang madura
disebut “alas”. Sungai sungai besar, jernih nan deras juga tak sulit anda temukan
di kota ini. Intinya ,keperawanan alam masih terjaga dan terfilter baik di kota
saya ini. Karena beberapa alasan alasan di ataslah kota Bondowoso juga disebut sebagai
kota tua atau kota pensiun. Mengapa demikian?, karena banyak dari mereka yang
selama ini menghabiskan hidupnya di kota kota besar untuk bekerja dan berbisnis,
di masa tuanya mereka justru merindukan kehidupan yang tenang di kota kecil,
yang jauh dari hiruk pikuk bising perpolitikan dan inflasi bursa saham,
dipenuhi dengan pohon pohon rindang dan kicauan burung di pagi hari, serta suasana
alam yang tenang dan mententramkan. Dan Bondowoso adalah salah satu kota yang
memiliki itu semua.
Dengan fakta fakta dan kajian yang telah saya lakukan selama ini,
saya berani menyebut Bondowoso sebagai kota dengan seribu pohon. Mengapa demikian?,
hanya sebagai kiasan belaka bahwa memang kota ini masih dinaungi oleh pohon pohon
besar rindang dan tentunya beralam perawan hijau. Dan untuk masalah globalisasi
atau efek rumah kaca saat ini, Bondowoso sangat tepat untuk dikatakan sebagai jantung
bumi, yang menyelamatkan kota kota besar lainnya dari kiamat dan murka alam.
Dengannya pula saya berani mengatakan
bahwa bondowoso adalah sebuah kota kecil berjelmakan teras surga nantinya.
Mengapa? Sudah saya jelaskan panjang lebar diatas.
Melihat kondisi alam yang terjadi
akhir akhir ini saya umpamakan bondowoso sebagai surga dunia, dimana di kota
ini masih ditemukan pepohonan rindang, sungai jernih deras, hewan hewan buas,
dan udara yang masih sangat sejuk untuk dihirup. Dan kota kota besar lainnya
saya umpamakan sebagai neraka dunia, dimana pepohonan besar sudah jarang
ditemukan, air jernih sulit dinikmati, daan udara segar hanya bisa dinikmati
subuh hari, itupun jikalau segar. Jadi jelas, kota ini masih meremajakan
kondisi alamnya dan dengan otomatis menjadi sebuah kota kecil berteraskan
surga.
Memang saya terkesan terlalu melebih lebihkan atau membesar besarkan
kota ini. tapi, jika anda melihat, menikmati dan merenungkan keadaan alam kota ini,
saya yakin anda akan terkesan bahkan akan melebih lebihkannya jauh dari apa
yang sudah saya lebih lebihkan tentang kota ini.
BONDOWOSO, 05062012
Setuju!! Setuju!!
BalasHapusyoouuumaand....!!!
Hapus