ilustrasi |
Sebuah cerita menarik yang akan saya sajikan kepada pembaca mengenai suatu
pandangan lucu seorang pria kepada seorang wanita yang menjadi awal sebuah
usaha wanita sekarang untuk mempercantik penampilan dirinya.
Konon pada
suatu hari, baginda raja nabi sulaiman
mengadakan pertemuan dikalangan pejabat istana beserta semua pihak yang
terkait. Semuanya pun sudah hadir di ruangan rapat sebelum waktu yang
ditentukan. Akan tetapi, sampai baginda raja sulaiman tiba di ruang rapat, burung hud hud masih belum tampak batang paruhnya. Baginda raja sulaiman
marah sambil menguntap “andaikata burung hud hud tak juga datang, niscaya aku
akan menyalib dan menyembelihnya !”. sesaat setelah baginda raja sulaiman
berkata demikian, tampak burung hud hud dari datang terbang dari kejauhan.
Lelah tampak diraut wajahnya tanda ia baru terbang dari negeri yang sangat
jauh. Hud hud pun mengemukakan alasan dia terlambat hadir diruang sidang. setelah
melaporkan kepada baginda raja sulaiman akan keberadaan suatu kerajaan yang
dipimpin oleh seorang wanita yang menyembah kepada selain
allah. Burung hud hud memberitahu nabi sulaiman akan suatu berita aneh bin ajaib mengenai sang ratu bilqis. “ wahai
baginda raja, ada sesuatu yang akan hamba beritahu kepada baginda mengenai sang
ratu bilqis”, kata hud hud. “ apakah gerangan berita itu wahai hud hud? ”,
tukas baginda sulaiman penasaran. “ wahai baginda nabi, ketauhilah bahwa ratu
bilqis memiliki bulu lebat di betisnya!!!!”, jawab hud hud sambil menundukkan
kepala kecilnya.
Mendengar berita tersebut nabi sulaiman pun penasaran akan kebenaran apa yang
telah dikatakan burung hud hud mengenai ratu bilqis yang sudah tersohor
kecantikannya itu. Akhirnya setelah berpikir panjang nabi sulaiman mempunyai
ide bagaimana dia bisa mengetahui hal tersebut atau dengan kata lain dapat
melihat langsung betis sang ratu dengan mata kepala beliau sendiri.
Jauh
sebelum ratu bilqis datang ke kerajaannya, nabi sulaiman memerintah ajudan
ajudannya yang terdiri dari dari jin dan manusia tersebut untuk merenovasi
kerajaannya agar tampak mewah di depan sang ratu bilqis. Ashif bin barkhaya
telah menunaikan tugasnya memindah singgasana ratu bilqis ke kerajaan nabi
sulaiman dengan sekejap mata. Kini giliran bangsa jin merombak lantai dan
menggantinya dengan kaca yang terdapat air di bawahnya agar lebih terlihat
seperti kolam indoor daripada terlihat seperti lantai. Semua itu atas ide dan
perintah dari sang raja sendiri. Apakah gerangan yang akan nabi sulaiman
lakukan dengan lantai mirip kolam itu, hanyalah
beliau dan tuhan yang tahu.
Syahdan,
Tibalah hari dimana ratu bilqis datang ke kerajaan sulaiman untuk memenuhi
undangan dan ajakan nabi sulaiman untuk menyembah kepada dzat yang maha esa.
Suasana gegap gempita menyelimuti wilayah kerajaan saat itu seraya menyambut
kedatangan sang ratu yang terkenal “ratu bilqis”. Semua mata tertegun melihat
kecantikan ratu bilqis. Mulai dari para manusia, jin dan hewan hewan. anginpun
bersepoi ria menyaksikan kecantikan ratu bilqis yang sangat luar biasa. Semakin
dekat ratu bilqis memasuki istana semakin keras pula jantung nabi sulaiman
berdetak, menunggu untuk membuktikan apakah benar ratu secantik bilqis memiliki
bulu bulu lebat di betisnya sebagaimana yang hud hud beritakan kapan hari.
Sampai
akhirnya tibalah ratu bilqis di pintu istana. Di singgasana yang megah yang telah ashif pindahkan dari kerajaan saba’ ke kerajaan
sulaiman, duduklah seorang raja agung, Seorang raja yang dikenal sangat kaya
raya yang mampu berkomunikasi dengan semua makhluk, sang penakluk angin “ nabi
sulaiman”. Dengan pakaian kebesarannya nabi sulaiman terlihat gagah pada waktu
itu. Sang ratu pun langsung terpikat sejak pertama kali
memandang sang raja. Setelah muenuruni undakan ketiga, tiba tiba sang ratu
kaget seraya mengangkat gaunnya. Saat itulah nabi sulaiman mengetahui bahwa
yang dikatakan burung hud hud benar adanya. Betis sang ratu kecantikan bilqis BERBULU LEBAT.
Beberapa
waktu kemudian. dimana nabi sulaiman telah mempersunting ratu bilqis dan ratu
bilqis pun sudah pindah pada keyakinan nabi sulaiman menyembah allah subhanahu
wa ta’ala, nabi sulaiman mengadakan sayembara “ kepada semua rakyat dari semua
golongan. Diberitahukan bahwa baginda raja sulaiman mengadakan sayembara.
Barang siapa diantara kalian yang mampu mencukur bulu betis ratu bilqis maka
akan diberi hadiah 1000 peti berisi emas!” teriak ajudan nabi sulaiman
berkeliling ke seluruh penjuru negeri. Mendengar sayembara ini ashif bin
barkhaya pun tergelitik untuk kembali mengulang kejayaannya setelah mampu memindah singgasana bilqis dengan sekejap mata. “
wahai baginda nabi, hamba yang akan mencukur bulu betis ratu bilqis” ujar ashif
dengan percaya diri. “ baiklah ashif, silahkan!!!!”,
kata nabi sulaiman senang. Masuklah ashif ke kamar ratu bilqis dengan membawa
besi tajam. Belum sempat mendekat, ratu bilqis langsung menolak dan mengusir ashif dari kamarnya. “ sejak kecil tak pernah sekalipun besi menyetuh kulitku!”, teriak bilqis kepada ashif yang tertunduk pergi meratapi kegagalannya. Mendengar
kegagalan ashif menunaikan sayembara itu, akhirnya ifrit tertarik untuk
melakukannya. Mencoba membalaskan dendamnya kepada ashif yang telah
mengalahkannya pada sayembara sebelumnya yaitu memindah singgasana ratu bilqis.
“ wahai baginda nabi, ijinkanlah hamba melaksanakan tugas penting ini?”, tukas
ifrit. “ baiklah kalau begitu”, kata nabi sulaiman. Masuklah ifrit ke dalam
kamar sang ratu dengan membawa kapur
panas, akhirnya ratu
bilqis mau mencukur bulu betisnya dengan kapur yang dibawa ifrit.
Terbalaskanlah dendam ifrit kepada saingannya ashif.
Mungkin
dari kisah inilah berawal sebuah alasan bahwa bulu betis akan mengurangi kesan
feminim, elegan, sexy atau bahkan cantik pada diri seorang wanita. Oleh sebab
itulah, pada masa sekarang, wanita akan melakukan berbagai macam cara untuk menghilangkan bulu
itu. Mulai dari mencukurnya dengan pisau pencukur bahkan sampai menggunakan
obat oles agar bulu tersebut tidak tumbuh lagi, yang padahal
menurus riset keilmuan hal hal semacam itu sangat berbahaya bagi tubuh.
Wallahu a’lam.......
Oleh :
hiLmy firdausy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar