buronan damaran |
Setiap pertemuan pasti ada
perpisahan. Setiap permulaan pasti ada akhir yang akan menjadi kenangan. Dan
kudus adalah salah satu kenangan terindah yang tidak bisa saya dapatkan di
tempat tempat lainnya. Di kota inilah saya melatih kedewasaan dan tanggung
jawab. Mencoba memperbaiki diri yang selama ini dikuasai nafsu dan ego diri,
mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih berguna bagi sesama dan lebih baik
dari sebelumnya. Syukur yang tak terhingga saya panjatkan kepada allah
subhanahu wa ta’ala yang telah menempatkan jiwa labil muda saya di tempat yang
dirahmatinya ini, di tempat yang di penuhi oleh orang orang hebat, di tempat
yang sungguh sangat menakjubkan.
Sungguh sangat beruntung saya
memiliki orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dorongan dan dukungan
semangat maupun moral kepada saya. Kepada kedua Orang tua yang berpandangan
jauh kedepan, yang lebih berangan anaknya menjadi seorang yang bertaqwa
daripada menjadi seorang yang bahagia di dunia dengan harta dan kekayaan, saya
ucapkan terima kasih dan semoga kalian diberikan umur yang barokah oleh allah
subhanahu wa ta’ala.
Menghabiskan hari hari di kota
kudus seakan memberikan pelajaran kepada saya tentang berbagai hal di tiap
detiknya. Namun hanya sedikit yang bisa saya ambil dan saya jadikan hikmah
kehidupan, sungguh betapa rugi dan goblok saya ini. Tapi tak apalah, semoga
pengalaman dan pelajaran yang sedikit ini bermanfaat bagi kalian semua. Dan
satu yang saya harapkan, ambillah sebanyak banyaknya ilmu dan hikmah yang akan
kalian dapatkan setiap hari apabila kalian mendapat kesempatan untuk menikmati
dan tinggal di kota ini. Sungguh merupakan penyesalan yang amat teramat dalam
akan dirasakan apabila kalian hanya pulang dengan hanya membawa hafalan al qur’an
tanpa tahu dan merasakan tentang adat adat atau fakta fakta unik yang dimiliki
oleh kota menawan ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada
seluruh ustadz, guru dan teman teman yang telah mewarnai hari hari saya di kota
ini. Kepada kang mubarok, kang mayong, kang musta’in, ustadz ali, kang ahmad,
kang faisol, kang soheh, kang zein, kang evan, kang mujib, kang syarip, izzud
dan seluruh santri pondok pesantren mazro’atul ulum damaran. Kepada bu nyai,
semoga allah memanjangkan umur beliau. Kepada seluruh orang orang yang pernah
saya temui. Kepada seluruh ta’mir masjid menara kudus, bu’ borju yang berkat
kossan murahnya saya dapat hidup hemat di kota kudus. Dan semua yang tak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Kepada al mukarrom mbah sya’roni
yang telah memberikan saya hal baru setiap mengikuti pengajian beliau.
Jazakumullah ahsanal jaza’…..
Kepada para sesepuh kudus yang
telah kembali ke haribaan allah subhanahu wa ta’ala. Almarhum al maghfurlah
mbah arwani, almarhum al mahgfurlah mbah turaihan, almarhum al maghfurlah mbah
fauzan, almarhum ala mahgfurlah mbah nur muttaqin, almarhum al mahgfurlah mbah
sholeh, almarhum al maghfurlah mbah qodir, almarhum almaghfurlah mbah hisyam
dan semua arwah almarhumin kyai kudus, qaddasa allahu ruhakum jami’an…
Dan tak lupa, semoga barokah dan
karomah kanjeng mbah sunan kudus, kanjeng mbah sunan muria dan kanjeng mbah
sunan kalijaga selalu menemani langkah langkah dan tapak saya menuju rahmat
tuhan.
Dan terakhir, Semoga apa yang saya
dapatkan dan apa yang saya pelajari di kota ini bermanfaat bagi nusa, Negara,
dan agama. Dan semoga pengalaman dan semangat menghafal yang telah saya
tunjukkan terwarisi kepada adik adik kelas saya dan semua orang yang telah
membaca serta mengetahui kisah kisah saya, agar nantinya mempunyai keinginan untuk
juga ikut andil dalam menjaga kemurnian kitab suci al qur’an dan mengamalkan
apa yang telah terkandung di dalamnya. Karena dengan itu, saya yakin generasi
generasi muda islam mendatang akan dapat mengembalikan islam ke masa masa
keemasaanya dulu.
Sekian dan terima kasih………..
BONDOWOSO, 07052012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar