Di kudus terdapat dua pusara orang
wali, yaitu sunan kudus dan sunan muria. Dengan keberadaan makam beliau dikota
ini, kudus menjadi salah satu tempat berkumpulnya beragam aliran dan keyakinan
agama islam. Baik itu dari ahlus sunnah sendiri, LDI, qadari dan aliran
lainnya. Keragaman ini memberikan saya sebuah pembelajaran dan pengalaman
tentang masalah keyakinan dan mistisme. Pertama yang akan saya ceritakan adalah
masalah keyakinan yang beragam yang terjadi di kudus.
Setiap harinya kudus selau ramai
oleh peziarah. Tak kurang dari seribu orang tiap harinya memadati arela
pemakaman dan masjid menara, lain halnya kala waktu libur sekolah dan hari hari
keagamaan, dijamin kudus akan super ramai oleh peziarah yang berkunjung.
Berasal dari tempat yang berbeda, sudah barang tentu mereka membawa juga adat,
bahasa dan keyakinan daerah asalnya. Contohnya, peziarah madura adalah kelompok
peziarah yang paling ribut dan ramai ketika tiba di kudus. Karena karakter
daerah asal mereka yang serba keras, membuat mereka juga selalu terlihat
tempramental ketika berbicara dan bersikap. Keyakinan yang dibawa sudah tentu
aliran yang banyak diajarkan oleh kyai kyai salaf yaitu ahlus sunnah wal
jama’ah (NU), karena memang kebanyakan kyai salaf berdiam dan berasal dari
tanah madura. Al maughfurlah kyai kholil bangkalan contohnya. Ada juga, pernah
suatu saat saya melihat ada kelompok yang memiliki kebiasaan aneh dan diluar
pengetahuan saya selama ini. Mereka berdoa di makam layaknya tari leak yang ada
di bali, tapi dengan lagu wirid jawa. terutama ketika sampai pada kalimat la
ilaha illa allah. Terdengar sangat lucu sekali bagi orang yang baru
mendengkannya pertama kali seperti saya ini. Kalau masalah kunnut dan tidak
kunnut pada shalat subuh adalah merupakan hal yang tiap hari dapat ditemui
disini. Ada jug kelompok yang memakai pakaian serba putih, gamis putih dengan
celana yang putih juga, kopyah putih yang dililit dengan sorban putih, dua
sorban putih lagi yang salah satunya di lilitkan di bagian leher dan yang
satunya lagi sebagain alas dahi kala sujud, ditambah tasbih besar panjang yang
selalu mereka putar. Mereka selalu mengadakan jama’ah sama, sendiri dengan imam
yang sama pula, tak peduli ada atau tidak adanya jama’ah lain yang sedang shalat
disekitarnya. apa anggapan dibenak mereka sehingga mereka bersikap begitu,
wallahu a’lam bis shawab……
Ada banyak keragaman keyakinan
aliran islam yang saya temui disini, tapi, karena otak saya tidak se encer dan
secerdas imam syafi’I maka memori dan ingatan saya akan hal itu banyak yang
hilang. Tapi, pluralisme aliran dan menghargai antar keyakinan yang sering saya
dengar waktu di pesantren dulu, baru saya temui faktanya dan mempraktekkannya
di kudus ini. Berbeda dalam masalah furu’ (cabang) memang tidak perlu diperdebatkan dan menjadi
alasan pertikaian, tapi dalam masalah ushul (inti) seperti allah itu satu, nabi
Muhammad adalah nabi terakhir dan utusan allah haruslah satu, tidak boleh
berbeda. Begitu kata kyai dulu.
Berikutnya yang saya ingin bagi
adalah masalh mistisme yang terjadi di kudus, terutama di makam sunan dan
masjid menara. Saya selalu tertarik untuk meneliti dan melihat keyakinan
mistisme yang kerap terjadi yang dilakukan oleh para peziarah ataupun penduduk
setempat tiap harinya. Mengapa? Karena mistisme semacam ini memberikan saya
sebuah pengalaman unik tentang hubungan dunia nyata dengan dunia ghaib dan
hubungan manusia dengan makhluk halus berupa roh serta jin jin penunggu makam
dan menara kudus.
Berikutnya adalah masalah mistisme.
Banyak sekali kegiatan kegiatan rutin dan prilaku setiap orang yang ziarah ke
kota ini yang membuat saya heran dan berpikir akan maksud dan tujuan
diadakannya kegiatan macam itu. Saya akan ceritakan satu persatu hal hal aneh
tentang mistisme kota ini. Pertama dari kebiasaan peziarah menyentuh bagian
atas setiap gapura yang dilewatinya, setelah saya tanya tanya, ternyata hal
tersebut diyakini dapat melancarkan rizki dan tercapainya cita cita orang yang
menyentuhnya. Akibatnya, saat makam dipenuhi oleh para peziarah, jalanpun akan
mengalami macet yang luar biasa parah disebabkan orang yang sibuk untuk
menyentuh gapura demi hal yang diyakininya tersebut. Selanjutnya, gapura luar
yang terletak di masjid menara merupakan gapura yang usianya sama dengan menara
kudus senidri. Tempatnya pun berdampingan, gapura tua besar ini berada
disebelah utara menara kudus. Diantara dua bangunan tua ini terdapat serambi
masjid dan sebuah jalan yang menuju ke makam. Diserambi inilah keanehan tentang
mistisme berikutnya sering saya jumpai. serambi masjid ini selalu diduduki oleh
orang, setiap harinya. Karena hanya ada satu titik yang diyakini sebagai tempat
keramat yaitu pas ditengah serambi, lurus antara gapura dan menara. Maka, hanya
dapat diduduki oleh satu orang saja. orang pun rela menunggu berjam jam demi
biasa duduk dan berdoa di satu tempat ini. Tidak banyak orang yang tahu
mengenai rahasia tempat ini termasuk saya. Sampai sekarangpun saya masih belum
mengetahui apa rahasia tempat itu dan apa manfaatnya kita duduk berdoa disitu.
Sekali duduk ditempat itu seseorang akan tengggelam dalam kekhusyu’an selama
berjam jam. Wallahu a’lam…
Selanjutnya adalah kebiasaan yang
mengandung unsur mistisme yang kental yang dilakukan oleh pengurus, takmir
makam mbah sunan dan masjid menara kudus. Ta’mir yang mengurusi semua masalah
masjid menara bukanlah sembarang orang, dia harus berasal dari keturunan orang
yang menjadi takmir pertama msjid menara kudus. Jadi, ta’mir yang masih ada
saat ini mempunyai orang tua dan mbah yang dulunya adalah ta’mir masjid menara
pula. Yang kedua adalah ketika bulan syura, dibulan inilah semua benda benda
yang dianggap keramat dimandikan dan dibersihkan dengan asap dupa. Kain kain kafan yang
menghiasi makam diganti dengan kain yang baru. Lalu bagaimana dengan kain kain
yang lama? Jangan menyangka semua itu
dibuang !. saat pemasangan kain baru
saja sudah banyak orang orang yang memesan kain itu ketika diganti tahun depan.
Bahkan, untuk kain yang dipakai di sekeliling pusara mbah sunan bisa laku
sampai puluhan juta rupiah, apalagi yang ada di nisan mbah sunan. Kebanyakan
kain kain itu dipesan oleh kyai kyai sepuh kudus maupun yang berasal dari luar
kudus.
Masih banyak kisah kisah mistis
lainnya yang tidak bisa saya ceritakan. Kalau ditanya mengapa? Jawabannya
adalah saya ingin anda datang dan merasakannya sendiri. Dengan begitu
pengalaman hidup akan semakin berwarna. Kalau saya ceritakan semuanya dengan lengkap, saya takut anda hanya
diam, duduk menikmati cerita saya tanpa ada keinginan untuk pergi dan melihat
sendiri apa apa yang saya ceritakan. Oleh karena itulah saya ceritakan sedikit
saja tentang pengalaman pengalaman saya, dengan harapan dapat menyentuh sendi
sendi rasa penasaran anda untuk terjun sendiri menyaksikan apa yang telah saya
saksikan.
terima kasih..
BONDOWOSO, 12022012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar