Jumat, 08 Juni 2012

BONDOWOSO, "Kota Kecil Berteraskan Surga"


BONDOWOSO
Baru baru ini saya menyadari bahwa kota saya adalah salah satu kota terindah di dunia. Bondowoso adalah sebuah kota kecil di ujung timur pulau jawa, satu satunya kota tapal kuda yang tidak memiliki garis pantai layaknya kota tapal kuda lainnya dan sebuah kota yang masih tetap istiqamah menjaga kelestarian dan kerindangan alamnya.

Saya tidak lantas menulis hal demikian hanya karena Bondowoso adalah kota kelahiran saya, tapi dengan beberapa pengamatan lapangan, tes uji dan lintas poling yang sudah saya lakukan saya berani mengatakan bahwa Bondowoso adalah salah satu kota di dunia yang keindahannya masih belum terjamah banyak orang. Disini saya berbicara masalah potensi alam dan keragaman kebudayaan, bukan berbicara masalah kepemerintahan, infrastuktur atau tetek bengek yang berkaitan dengan perpolitikan kota ini. Mengapa ?, karena saya yakin kota ini akan jauh tertinggal bahkan dari kota kota tetangga (tidak usah jauh jauh membandingkan dengan kota besar semisal surabaya dan jakarta) seperti Jember, Situbondo dan Banyuwangi untuk masalah seperti itu. Tapi, keterketinggalan Bondowoso dalam hal tersebut nantinya akan memberikan nilai plus tersendiri bagi kota eksotis ini.

Sejak masa masa kecil dulu, saya sudah akrab dengan pemberitaan mengenai sebuah tempat yang mana seluruh manusia didunia ini ingin menempatinya nanti di akhirat. Sebuah tempat yang ditumbuhi oleh pepohonan rindang dengan berbagai macam pohon buah yang tumbuh terbalik, yang memanjakan para penghuninya untuk terus menikmati buahnya. Sebuah tempat yang di aliri oleh sungai sungai jernih nan deras, sungai susu dengan pesonanya, sungai madu dengan kemanisannya dan sungai khamar dengan segala sihirnya yang membuat penghuni tempat itu tergerak untuk menceburkan diri dan meminum sepuas puasnya. Sebuah tempat dimana hewan hewan menjadi akrab dan bersahabat dengan manusia. Da benar,, tempat itu adalah surga. Sebuah tempat yang allah janjikan bagi hamba hambanya yang beriman dan beramal shalih.

Disamping cerita cerita menarik dan menakjubkan tentang surga, saya juga kerap diceritai tentang keadaan yang menyeramkan tentang neraka. Sebuah tempat  ada dimana penghuninya tak akan menemukan rerindangan pohon pohon hijau, sebuah tempat dimana manusi akan kesulitan bahkan hanya untuk masalah bernafas saja. Sebuah tempat dimana air air jernih tak lagi dapat dirasakan. Yang ada hanyalah api yang berkobar dengan dahsyatnya. Sebuah tempat yang akan menjadi balasan bagi mereka yang menghabiskan masa hidupnya di dunia dengan kemaksiatan dan kedurhakaan kepada allah swt.

Terletak di tengah tengah antara gunung dan bukit yang menjulang tinggi menjadikan kota ini sejuk dan memiliki udara yang masih bersih dan segar. Karena suasana dan keadaan seperti itulah, kicauan burung burung kerap terdengar di pagi hari, satu momen di pagi hari yang jarang ditemui di kota kota besar yang sudah dipenuhi polusi. Disamping itu semua, di Bondowoso masih banyak ditemukan hutan hutan rimba yang belum terjamah manusia, yang oleh orang madura disebut “alas”. Sungai sungai besar, jernih nan deras juga tak sulit anda temukan di kota ini. Intinya ,keperawanan alam masih terjaga dan terfilter baik di kota saya ini. Karena beberapa alasan alasan di ataslah kota Bondowoso juga disebut sebagai kota tua atau kota pensiun. Mengapa demikian?, karena banyak dari mereka yang selama ini menghabiskan hidupnya di kota kota besar untuk bekerja dan berbisnis, di masa tuanya mereka justru merindukan kehidupan yang tenang di kota kecil, yang jauh dari hiruk pikuk bising perpolitikan dan inflasi bursa saham, dipenuhi dengan pohon pohon rindang dan kicauan burung di pagi hari, serta suasana alam yang tenang dan mententramkan. Dan Bondowoso adalah salah satu kota yang memiliki itu semua.

Dengan fakta fakta dan kajian yang telah saya lakukan selama ini, saya berani menyebut Bondowoso sebagai kota dengan seribu pohon. Mengapa demikian?, hanya sebagai kiasan belaka bahwa memang kota ini masih dinaungi oleh pohon pohon besar rindang dan tentunya beralam perawan hijau. Dan untuk masalah globalisasi atau efek rumah kaca saat ini, Bondowoso sangat tepat untuk dikatakan sebagai jantung bumi, yang menyelamatkan kota kota besar lainnya dari kiamat dan murka alam.

Dengannya pula saya berani mengatakan bahwa bondowoso adalah sebuah kota kecil berjelmakan teras surga nantinya. Mengapa? Sudah saya jelaskan panjang lebar diatas.

Melihat kondisi alam yang terjadi akhir akhir ini saya umpamakan bondowoso sebagai surga dunia, dimana di kota ini masih ditemukan pepohonan rindang, sungai jernih deras, hewan hewan buas, dan udara yang masih sangat sejuk untuk dihirup. Dan kota kota besar lainnya saya umpamakan sebagai neraka dunia, dimana pepohonan besar sudah jarang ditemukan, air jernih sulit dinikmati, daan udara segar hanya bisa dinikmati subuh hari, itupun jikalau segar. Jadi jelas, kota ini masih meremajakan kondisi alamnya dan dengan otomatis menjadi sebuah kota kecil berteraskan surga.

Memang saya terkesan terlalu melebih lebihkan atau membesar besarkan kota ini. tapi, jika anda melihat, menikmati dan merenungkan keadaan alam kota ini, saya yakin anda akan terkesan bahkan akan melebih lebihkannya jauh dari apa yang sudah saya lebih lebihkan tentang kota ini.


BONDOWOSO, 05062012

2 komentar: