Jumat, 26 April 2013

MENULIS: BEKERJA UNTUK KEABADIAN. Tentang peran “menulis” sebagai sebuah sistem fondasional ke-diri-an dan peradaban manusia [part 2]

                                                                                  Menulis Sebagai Bagian Dari Merasa.
Mungkin saya bukanlah orang yang terlalu menaruh perhatian yang lebih terhadap perasaan, atau bahkan saya adalah seseorang yang sama sekali tidak tahu menahu masalah perasaan. Satu alasan yang melatar belakangi saya menulis sub bab ini adalah pernyataan seorang kawan tentang menulis. Sebelumnya, saya telah melakukan semacam interview terhadap beberapa teman tentang menulis. Masing-masing mereka saya ajukan pertanyaan, mengapa manusia harus menulis ?, apa manfaat menulis bagi mereka yang bukan termasuk dari kalangan akademisi ?, apa yang kalian rasakan dari kegiatan yang bernama menulis itu ?. nah, salah satu dari mereka memberikan jawaban yang saya rasa tidak logis sama sekali, karena menyangkut perasaan yang dimiliki manusia. Tidak logis dalam artian, jawaban seperti itu tidak cocok bila dijadikan hujjah syar’iyyah atau alasan argumentatif terkait dengan gerakan penyemarakan menulis ini. Coba bayangkan, ketika anda ditanya seorang yang ingin menguji sejauh mana pentingnya menulis, “apa manfaat bagi saya ketika saya menulis ?”, terus anda jawab: “dengan menulis kamu akan merasa tenang !!”, saya yakin dia pasti akan tertawa mengejek anda sembari berkata, “uang yang membuat manusia menjadi tenang bung !!, haha”. Tapi saya pun maklum, karena memang (katanya) laki-laki hidup dengan akalnya sedang perempuan hidup dengan perasaannya. Dengan tulisan inilah saya berusaha dan berharap masalah itu menjadi sebuah alasan logis untuk sebuah kegiatan menulis, yakni bahwasanya menulis merupakan satu bagian dari merasa.
           “menulis itu bagi yang terbiasa dapat menjadi obat stres. Dengan menulis, seseorang akan sedikit merasa tenang”, kata Kyai Ahmad Baso, seorang intelektual muda NU yang sedang menggarap karya mognum opusnya “Pesantren Studies” yang berjilid-jilid. Sehabis membahas tentang materi yang menjadi bahan kajian malam itu, beliau memberikan sedikit motivasi dan menceritakan pengalamannya selama menulis. Beliau mengakui salah satunya bahwa menulis dapat menjadikan dirinya lebih tenang, nyaman dan tentram. Karena dengan menulis, beliau dapat menuangkan seluruh kegelisahan hatinya, sekat-sekat yang menyesakkan jiwanya atupun kerikil-krikil yang memenuhi pikirannya ke dalam sebuah tulisan.
              Dengan begitu bisa dipahami bahwasanya menulis bukan sekedar kegiatan mencatat hal-hal penting ataupun menuangkan sebuah ide ke dalamnya, akan tetapi menulis dapat menjadi teman hidup yang paling setia dalam kehidupan manusia, yang bersedia menjadi tempat sampah bagi segala gundah gulana, tempat bercerita bagi segala suka cita, dan tempat menampung air mata saat berduka. Semua itu menjadikan menulis sebagai sebuah kegiatan yang memiliki peran, bahkan melampaui peran manusia itu sendiri, khususnya dalam hal berteman dan kesetiaan. Tentu anda paham apa yang saya maksud ?!
              Selanjutnya saya akan berbicara tentang sebuah diary. Diary adalah perlambang dari sebuah tulisan yang mewakili perasaan. Berbeda dengan modul, buku, makalah atau artikel, diary biasanya lebih kepada sesuatu yang intern yang dialami oleh penulisnya. Oleh karena itu, bagi penulisnya diary dianggap lebih berharga dan lebih bernilai daripada jenis-jenis tulisan lainnya. Singkatnya, saya akan mengajak anda langsung melihat fakta sejarah tentang kesaktian sebuah tulisan yang mewakili perasaan penulisnya. Sebuah diary milik seorang wanita muda berdarah yahudi bernama Anne Frank.[6]
           Sebenarnya Anne Frank bukanlah seorang yang terkenal dan memiliki kuasa seperti Pak Karno ataupun John F. Kennedy. Dia hanyalah seorang anak keturunan yahudi yang memiliki keberanian mengungkapkan pendapat dan semua yang dirasakan serta dipikirkannya. Awalnya dia merasa sedih karena kurang memiliki teman yang bisa dia jadikan tempat luapan segala unek-uneknya. Singkatnya, untuk hadiah ulang tahun, Anne meminta hadiah sebuah diary kepada sang ayah, tak lain dan tak bukan untuk mengungkapkan segala apa yang dirasakannya ke dalam buku itu. Kebetulan, masa dia hidup adalah masa dimana nazi dan fuhrernya sedang berambisi untuk menghapus ras yahudi dari muka bumi. Dengan keyakinan bahwa ras arya adalah ras yang paling mulia diantara semua golongan manusia, nazi bertekad menjadikan Jerman pada saat itu sebagai raja atau sebuah kekuatan yang tiada bandingannya di dunia. Karena misi pembantaian yahudi itu, Anne Frank beserta keluarganya melakukan persembunyian, menyembunyikan keberadaan mereka dari khalayak, memakzulkan segala identitas mereka dari orang banyak, dengan tujuan hanya untuk selamat dari pembantaian nazi tersebut. Sayangnya, persembunyian mereka tercium dan mereka pun pada akhirnya juga turut dibawa ke camp yahudi di Bergen Melsen bersama yahudi-yahudi lainnya. Sebuah camp yang nantinya menjadi tempat terakhir sekaligus pemakaman bagi Anne Frank dan 17.000 anak yahudi lainnya. Itu cerita singkatnya.
          Catatan harian Anne Frank bukanlah sekedar catatan yang berisikan ”kegalauan” seorang wanita muda belaka. Meskipun memang pada hakikatnya buku harian ini hanyalah berisikan sesuatu yang sedang dirasakan oleh si penulis secara pribadi, catatan atau buku harian ini menjadi semacam gambaran bagi masyarakat dunia, khususnya mereka yang ada setelahnya, tentang sebuah kekejaman yang melanda kemanusiaan manusia saat itu. Catatannya menceritakan kepada semua orang betapa berharganya sebuah kehidupan. Udara dengan bebasnya kita hirup, memanjakan hidup dengan roh lembut hembusan tuhan. Tanah dengan leluasa kita injak, kemudian hangatnya menjalar hingga pori dan sendi-sendi hati, lalu lahirlah ketenangan. Air hujan dengan puasnya kita sentuh riaknya, sehingga setiap tetesnya yang jatuh membawa kesejukan tersendiri bagi kuasa jiwa. Semua kebebasan yang kita rasakan itu hendaknya melahirkan sebuah sikap berdamai dan rasa syukur kepada kehidupan yang telah membesarkan kita, kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan. Dan bahwa kekerasan tidak selalu menjadi solusi akhir yang dapat mengatasi segala persoalan. Melainkan sikap tenang, penuh pertimbangan dan bijak dalam mengambil keputusanlah yang saya kira bisa mengatasi segala problem.
              Catatan Anne Juga memberitahukan kepada kita agar selalu waspada dan hati-hati terhadap hewan buas yang bersarang didalam hati kita, yang sewaktu-waktu dapat lepas dari belenggunya, lalu ia pun akan menerkam dan memangsa diri kita sendiri, yakni rasa dendam yang beranak pinak dalam hati. Dan terakhir, pelajaran besar yang harus kira resapi, betapa tulisan Anne tersebut bisa mengubah cara pandang dunia dan banyak orang tentang sebuah rezim kekerasan yang digelar oleh Adolf Hitler dan nazi-nya. Lalu pertanyaannya, bagaimana bisa tulisan Anne segitu berpengaruhnya dan dapat membuka mata orang banyak ??, tentu (sejauh yang saya pahami), karena Anne menulis dengan perasaannya. Dia menyertakan jiwanya dalam tulisannya, yang hingga sampai kapanpun dia akan terus dikenang, terus abadi, dan akan menceritakan kisahnya secara langsung kepada siapapun yang membaca catatan hariannya. Jadi, tidak berlebihan kalau saya katakan di depan, bahwasanya menulis merupakan sebagian dari merasa-nya manusia. Bukan hanya lelucon illogical, apalagi jika hanya dibandingkan dengan uang semata. Karena itu, Terlalu rugi orang yang tidak menulis !!

Keterangan :
[6] Buku harian Anne Frank telah terjual lebih dari 30 juta copy dan telah diterjemahkan ke dalam kurang lebih 60 bahasa. Setelah injil, buku harian Anne Frank merupakan buku non fiksi yang paling banyak dibaca di dunia.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum.
    Maaf sebelumnya, saya mengucapkan banyak terimaksih atas tulisan anda yg berjudul "Kudus dalam catatan". Saya sangat menyukainya, karena saat ini sy juga lagi cari informasi untuk mondok di sana. Dan alhamdulillah, informasi itu saya dapatkan dari tulisan anda yang sangat bagus. Masih banya yang ingin saya tanyakan kepada Anda, tentang Kudus ini. Karena itu, kalau tidak keberatan saya mau minta no yang bisa dihubungi.
    Zain Rusdy (Pasuruan) 087856998324

    BalasHapus
  2. ini no kontak saya [085330277347]
    kalau memang ada yang mau ditanyakan monggo.. :)

    BalasHapus